Spiga

Jumat, 26 Desember 2008

Mari Berfilsafat (Bagian 3) "Hal Yang Terpenting"

Ok kita lanjutkan perenungan kita… menurut temen-temen apakah hal yang terpenting dalam kehidupan? Jika kita bertanya kepada seseorang yang sedang kelaparan, jawabannya adalah makanan. Jika kita bertanya kepada orangyang sedang kedinginan, jawabannya adalah kehangatan. Jika kita ajukan pertanyaan yang sama kepada orang yang merasa kesepian dan terasing, jawabannya barangkali adalah ditemani orang lain.

Namun jika kebutuhan-kebutuhan dasar ini telah terpuaskan, masih adakah sesuatu yang dibutuhkan semua orang? Menurut orang bijak mereka menganggapnya masih ada. Mereka yakin bahwa manusia tidak dapat hidup dengan roti semata. Sudah pasti setiap orang membutuhkan makanan. Dan setiap orang membutuhkan cinta perhatian. Namun ada yang lain, terlepas dari itu semua yang dibutuhkan setiap orang, yaitu mengetahui siapakah kita dan mengapa kita disini.


Tertarik pada pernyataan mengapa kita kita berada disini bukanlah ketertarikan “sambil lalu” seperti melihat makanan. Orang-orang yang mengajukan pertanyaan semacam itu ikut serta dalam suatu perdebatan yang telah berlangsung selama manusia hidup di atas bumi ini. Bagaimana alam raya, bumi, dan kehidupan muncul merupakan suatu pertanyaan yang lebih besar dan lebih penting dari siapa yang memenangkan medali emas paling banyal dalam Olimpiade yang baru di selenggarakan kemarin.

Cara yang terbaik untuk mendekati filsafat adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan filosofis :

Bagaimana dunia diciptakan? Adakah kehendak atau makna di balik apa yang terjadi? Adakah kehiduan setelah kematian? Bagaimana kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini? Dan yang terpenting, bagaimana seharusnya hidup?. Orang-orang telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini selama berabad-abad. Kita tidak mengenal kebudayaan yang tidak mengaitkan diri dengan pertenyaan apakah manusia itu dan dari mana datangnya dunia.

Pada dasarnya tidak banyak pertanyaan filosofis yang harus diajukan. Ita sudah mengajukan sebagian dari pertanyaan-pertanyaan yang paling penting. Namun sejarah memberi kita banyak jawaban yang berbeda untuk setiap pertanyaan. Maka adalah lebih mudah untuk mengajukan pertanyaan filosofis daripada menjawabnya.

Sekarang pun setiap individu harus menemukan jawannya sendiri untuk pertanyaanpertanyaan yang sama. Kamu tidak akan tahu apakah ada tuhan atau apakah ada kehidupan setelah kematian dengan mencarinya di buku nsiklopedia. Buku ensiklopedia juga tidak akan memberitahu kita bagaimana sebaiknya kita hidup. Namun, membaca apa yang telah diyakini ornag lain dapat membantu kita untuk merumuskan sudut pandang kehidupan kita sendiri.

Nah sampai disini dulu pembehasan kita… nanti disambung lagi…OK…

Tidak ada komentar: